Nah, Sekarang bagaimana cara menyikapi perbedaan tentang hukum dalam merayakan hukum tersebut ??
Kalau masing-masing golongan sudah berbeda pendapat dan saling memperkuat argumen yang dimilikinya maka yang seharusnya kita lakukan adalah :
1. Kita harus saling menghormati & menghargai pendapat golongan yang tidak sepaham dengan kita.
2. Kita harus menyadari bahwa semua golongan tersebut menghukumi suatu perkara dlm hal ubudiyah dlm
agama berdasarkan dalil-dalil.
3. Kita harus menyadari bahwa perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan dlm hal penafsiran dalil yang dipakai & Mufassir (ahli tafsir) yang dijadikan sebagai rujukan dlm menafsirkan dalil tersebut.
4. Kita tidak boleh mengklaim suatu golongan itu sesat karena tidak sepaham dengan paham yang kita anut.
5. Kita harus menyadari bahwa kita itu satu kesatuan yang masih terikat oleh panji-panji Ukhwah Islamiyyah.
6. Jika masih ragu dengan apa yang kita anut maka tanyakanlah kepada orang yang sekiranya ahli dalam hal tersebut yang sekiranya bisa memperkuat keyakinan kita.
Nah, semoga dengan ini kita semakin menyadari akan perbedaan yang terjadi saat ini dan kita tetap menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan Umat Islam dengan Ukhwah Islamiyyah.
Saya atas nama "Ahmad Burhanudin" sebagai pengelola blog ini Mengucapkan Selamat Memperingati Hari Maulidurrosul SAW semoga kita semua diakui sebagai umat beliau & mendapatkan syafaat "min hadza ila yaumil qiyyamah"
Bagi sahabat-sahabat semua yang ingin memperkuat argumen tentang hukum diperbolehkannya melakukan peringatan Maulidurrosul SAW silakan bertanya kepada para Ulama' / Kyai/ Ustadz yang masih menganut ajaran Ahlisunnah Wal Jamaah - Nahdhotul 'Ulama yang memang benar-benar mendalami Ilmunya dipondok pesantren Ahlisunnah Wal Jamaah yang mana para kyainya mempunyai guru yang Ilmunya didasarkan Sanad yang bersambung antara kyai dan gurunya yang Insya AlloH sanad Ilmunya sampai kepada Rosulullah SAW.
Karena dizaman sekarang ini banyak yang mendapat julukan Ulama'/ Kyai/ Ustadz yang mana Ilmunya hanya didasarkan pada buku terjemahan tanpa guru yang dapat menjelaskan apa yang dipelajarinya. Dan sebagian dari mereka ada yang menafsirkan Al-Qur'an - Al-hadist tanpa mengikuti tafsir para 'Ulama' Salafussholih yang Ilmunya turun-menurun dari Nabi Muhammad, Sahabat, Tabi'in, Tabi'it tabi'in, Ulama' , Kyai dst yang pada akhirnya mereka menelan dalil dengan mentah-mentah tanpa penafsiran yang benar sehingga menimbulkan perbedaan pendapat.
Untuk memperkuat argumen tentang diperbolehkannya memperingati maulidurrosul anda bisa melihat rujukan artikel di situs :
http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=16493
http://myquran.org/forum/index.php/topic,51118.0.html
atau klik disini
Semoga bermanfaat Amiien..
