SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA BURHAN, SEMOGA BERMANFAAT
PEMROGRAMAN WEB

PEMROGRAMAN WEB 1


Nama : Ahmad Burhanudin
NPM : 201143500061
KLS : 5XA

Kode Barang :
Harga Barang :
Jumlah Item :
   
  Kode Barang Harga Barang Jumlah Item Jumlah Harga
TOTAL HARGA :

anda pengunjung ke :


Rabu, 16 Juni 2010

* GURUKU PAHLAWANKU *

Guru...
Engkaulah pahlawan sejati
Yang senantiasa membimbing dan menasehati
Engkau bagaikan lampu terang ditengah kegelapan
Yang Selalu kunanti dan kudambakan
Guru...
Begitu mulia pengorbananmu
Begitu indah Akhlaqmu,,,
Begitu santun budi pekertimu
Guru ...
Syukur terima kasih ku ucapkan
Atas segala Ilmu yang telah engkau berikan
aku hanya bisa berdo'a
Semoga semua jasa-jasamu dibalas oleh-Nya,,
yaitu AlloH Subhanu Wata'ala
Wahai sang Guru mulia....


By : Ahmad Burhanudin


"Guruku adalah pahlawanku" kata-kata itulah yang mungkin bisa saya ungkapkan. Hal ini dikarenakan jasa-jasa seorang guru yang begitu besar. Tanpa kehadiran seorang guru maka suatu ilmu tentunya lebih sulit untuk sampai kepada kita.
Maka dari itu sudah sepantasnya dan selayaknya jika kita harus memuliakan seorang guru. Kita harus berusaha untuk tidak membuat guru kita sakit hati, dan kecewa. Karena Jika kita ingin Ilmu nafi' wal barokah ( bermanfaat dan berkah ) maka syarat utamanya adalah " Tawadhu' " ( Selalu menghormatinya baik didepan dan dibelakangnya ).
Sebenarnya jika kita meninjau pengertian guru dengan lebih dalam lagi, maka arti dari seorang guru sangatlah luas. Sebagaimana atsar ( perkataan sahabat ) Ali R.a :

أنظر إلى ماقال ولا تنظر من قال

" Lihatlah apa yang diucapkan dan jangan melihat siapa yang mengucapkan "

Atau istilah keren dikatakan “Don’t look picture from the cover.” atau juga dalam bahasa lain "Ndhelok- o marang opo sing di ucapke ojo ndhelok sopo sing ngucapke"

Seiring dengan berjalannya waktu dan zaman , saat ini banyak sekali orang yang kurang memahami akan kemuliaan seorang ahli 'ilmu ( ilmu tentang agama) maka tidak mengherankan jika banyak orang selalu melihat siapa yang mengucapkan ( subjek) atau yang memberi mau'idzotul hasanah dari pada apa yang diucapkan seorang 'alim ( ahli ilmu).
Dan anehnya lagi banyak sekali orang yang salah paham terhadap apa ang dilakukan oleh orang yang berusaha memuliakan seorang guru ( ahli 'ilmu ). Mereka mengira bahwa orang-orang ang memuliakan dengan cara tertentu dianggap terlalu berlebihan dan terlalu mengagugkan. Bahkan ada ada juga orang yang dengan kesombongannya meremehkan Ilmu yang dimiliki oleh seorang 'alim. Mereka menganggap bahwa Ilmu yang disampaikan kurang berwawasan karena para 'alim terlalu berpatokan dengan kitab-kitab yang dipelajarinya.
Padahal itulah Ilmu yang sebenarnya datang dari Rosulullah dan sahabatnya yang secara bersanad diberikan kepada Tabiin ( orang ang mengikuti sahabat ) dan dari tabiin ke Tabiittabi'in ( orang yang mengikuti para tabi'in) dari Tabiiittabi'in turun lagi kepada para ulama' yang dibukukan dalam bermacam-macam kitab , dari ulama' turun lagi kepada para Kyai, dari kyai turun lagi kepada para santri dan ustadz, dari santri dan uztadz turun lagi kepada masyarakat luas,,( inilah silsilah Ilmu Ahlisunnah Waljamaah) yang selalu dijunjung tinggi oleh kyai dan santri dipesantren yang masih mengkaji kitab-kitab kuning milik para ulama' pengikut Ahli Sunnah Waljamaah saat ini.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa orang pesantren selalu berpedoman pada kitab-kitab dari para ulama' salafushoihiin dalam menjalankan syari'at islam, yang mana asal dari pada ilmu itu sudah jelas sanadnya ( perjalanan ilmu itu ) yang insya AlloH sanadnya sampai kepada nabi besar junjungan kita Muhammad SAW.

Cari Blog Ini