PEMROGRAMAN WEB 1
Nama : Ahmad Burhanudin
NPM : 201143500061
KLS : 5XA
Kode Barang : | |
Harga Barang : | |
Jumlah Item : | |
Kode Barang | Harga Barang | Jumlah Item | Jumlah Harga |
TOTAL HARGA : |
anda pengunjung ke :
Jumat, 31 Desember 2010
Rabu, 22 Desember 2010
"Selamat Hari Ibu"
ini ada artikel yang saya dapatkan dari saudara wahyudi di blognya (http://klerofc.blogspot.com/) :
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Di Antara Fadhilah (Keutamaan) Berbakti Kepada Kedua Orang Tua.
Pertama
Bahwa berbakti kpd kedua orang tua ialah amal yg paling utama. Dengan dasar diantara yaitu hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
“Arti : Dari Abdullah bin Mas’ud katanya, “Aku berta kpd Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal-amal yg paling utama dan dicintai Allah ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktu (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kpd kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah” [Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9]
Dengan demikian jika ingin kebajikan hrs didahulukan amal-amal yg paling utama di antara ialah birrul walidain (berbakti kpd kedua orang tua).
Kedua
Bahwa ridla Allah tergantung kpd keridlaan orang tua. Dalam hadits yg diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu HIbban, Hakim dan Imam Tirmidzi dari sahabat Abdillah bin Amr dikatakan.
“Arti : Dari Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ridla Allah tergantung kpd keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kpd kemurkaan orang tua” [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)]
Ketiga
Bahwa berbakti kpd kedua orang tua dpt menghilangkan kesulitan yg sedang dialami yaitu dgn cara bertawasul dgn amal shahih tersebut. Dengan dasar hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Ibnu Umar.
“Arti : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada suatu hari tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata pada yg lain, ‘Ingatlah amal terbaik yg pernah kamu lakukan’. Kemudian mereka memohon kpd Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dgn harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu diantara mereka berkata, “Ya Allah, sesungguh aku mempunyai kedua orang tua yg sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anak yg masih kecil. Aku mengembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kpd kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku hrs berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dpti kedua orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi kedua namun kedua masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tdk memberikannya. Aku tdk akan memberikan kpd siapa pun sebelum susu yg aku perah ini kuberikan kpd kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai kedua bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kpd keduanya. Setelah kedua minum lalu kuberikan kpd anak-anaku. Ya Allah, seandai peruntukan ini ialah peruntukan yg baik krn Engkau ya Allah, bukakanlah. “Maka batu yg menutupi pintu gua itupun bergeser” [Hadits Riwayat Bukhari (Fathul Baari 4/449 No. 2272), Muslim (2473) (100) Bab Qishshah Ashabil Ghaar Ats Tsalatsah Wat-Tawasul bi Shalihil A’mal]
Ini menunjukkan bahwa peruntukan berbakti kpd kedua orang tua yg pernah kita lakukan, dpt digunakan untuk bertawassul kpd Allah ketika kita mengalami kesulitan, Insya Allah kesulitan tersebut akan hilang. Berbagai kesulitan yg dialami seseorang saat ini diantara krn peruntukan durhaka kpd kedua orang tuanya.
Kalau kita mengetahui, bagaimana berat orang tua kita telah bersusah payah untuk kita, maka peruntukan ‘Si Anak’ yg ‘bergadang’ untuk memerah susu tersebut belum sebanding dgn jasa orang tua ketika mengurus sewaktu kecil.
‘Si Anak’ melakukan pekerjaan tersebut tiap hari dgn tdk ada perasaan bosan dan lelah atau yg lainnya. Bahkan ketika kedua orang tua sudah tidur, dia rela menunggu kedua bangun di pagi hari meskipun anak menangis. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan kedua orang tua hrs didahulukan daripada kebutuhan anak kita sendiri dalam rangka berbakti kpd kedua orang tua. Bahkan dalam riwayat yg lain disebutkan berbakti kpd orang tua hrs didahulukan dari pada beruntuk baik kpd istri sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma ketika diperintahkan oleh bapak (Umar bin Khaththab) untuk menceraikan istrinya, ia berta kpd Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ceraikan istrimuu” [Hadits Riwayat Abu Dawud No. 5138, Tirimidzi No. 1189 beliau berkata, “Hadits Hasan Shahih”]
Dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud yg disampaikan sebelum disebutkan bahwa berbakti kpd kedua orang tua hrs didahulukan daripada jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Begitu besar jasa kedua orang tua kita, sehingga apapun yg kita lakukan untuk berbakti kpd kedua orang tua tdk akan dpt membalas jasa keduanya. Di dalam hadits yg diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma melihat seorang menggendong ibu untuk tawaf di Ka’bah dan ke mana saja ‘Si Ibu’ menginginkan, orang tersebut berta kpd, “Wahai Abdullah bin Umar, dgn peruntukanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku.?” Jawab Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma, “Belum, setetespun engkau belum dpt membalas kebaikan kedua orang tuamu” [Shahih Al Adabul Mufrad No.9]
Orang tua kita telah megurusi kita mulai dari kandungan dgn beban yg dirasakan sangat berat dan susah payah. Demikian juga ketika melahirkan, ibu kita mempertaruhkan jiwa antara hidup dan mati. Ketika kita lahir, ibu lah yg menyusui kita kemudian membersihkan kotoran kita. Semua dilakukan oleh ibu kita, bukan oleh orang lain. Ibu kita selalu menemani ketika kita terjaga dan menangis baik di pagi, siang atau malam hari. Apabila kita sakit tdk ada yg bisa menangis kecuali ibu kita. Sementara bapak kita juga berusaha agar kita segera sembuh dgn membawa ke dokter atau yg lain. Sehingga kalau ditawarkan antara hidup dan mati, ibu kita akan memilih mati agar kita tetap hidup. Itulah jasa seorang ibu terhadap anaknya.
Keempat
Dengan berbakti kpd kedua orang tua akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dalam hadits yg disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Arti : Barangsiapa yg suka diluaskan rizki dan dipanjangkan umur maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi” [Hadits Riwayat Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu Dawud 1693]
Dalam ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dianjurkan untuk menyambung tali silaturahmi. Dalam silaturahmi, yg hrs didahulukan silaturahmi kpd kedua orang tua sebelum kpd yg lain. Banyak diantara saudara-saudara kita yg sering ziarah kpd teman-teman tetapi kpd orang tua sendiri jarang bahkan tdk pernah. Padahal ketika masih kecil dia selalu bersama ibu dan bapaknya. Tapi setelah dewasa, seakan-akan dia tdk pernah berkumpul bahkan tdk kenal dgn kedua orang tuanya. Sesulit apapun hrs tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kpd kedua orang tua. Karena dgn dekat kpd kedua insya Allah akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi bahwa dgn silaturahmi akan diakhirkan ajal dan umur seseorang.[1] walaupun masih terdpt perbedaan dikalangan para ulama tentang masalah ini, namun pendpt yg lebih kuat berdasarkan nash dan zhahir hadits ini bahwa umur memang benar-benar akan dipanjangkan.
Kelima
Manfaat dari berbakti kpd kedua orang tua yaitu akan dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa anak yg durhaka tdk akan masuk surga. Maka kebalikan dari hadits tersebut yaitu anak yg beruntuk baik kpd kedua orang tua akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ke jannah (surga)
Senin, 13 Desember 2010
Minggu, 05 Desember 2010
Selamat Tahun Baru ISLAM 1432 Hijriyyah
Ini do'a akhir tahun dibaca setelah sholat / ashar sebelum maghrib 3x, dan do'a awal tahun dibaca setelah sholat maghrib 3x.
Nama-nama bulan Hijriyyah :
2. shafar : artinya kosong, pada bulan ini para lelaki Arab pergi untuk merantau atau berdagang.
3. Rabiul Awal : artinya bulan kembalinya para lelaki yang merantau
4. Rabiul Akhir : artinya masa akhir menetapnya kaum lelaki untuk pergi lagi merantau
5. Jumadil Awal : artinya bulan pertama datang kemarau
6. Jumadil Akhir : artinya masa berakhirnya masa kemarau
7. Rajab : artinya yang dimuliakan, karena oarang Arab dulunya memuliakan bulan ini
8. Syaban : artinya berbangsa atau berkelompok, karena mereka berikhtiar sambil berkelompok.
9. Ramadhan : artinya panas, bulan ini adalah bulan pembakaran dosa
10. Syawal : artinya kebahagiaan, pada bulan inilah idul fitri
11. Dzulqadah : artinya masa istirahat
12 . Dzulhijah : artinya masa untuk berhaji
KALENDER HIJRIYYAH --"
http://kelembagaan.pnri.go.id/about_us/addresses/idx_id.asp
Selasa, 30 November 2010
Peringatan hari HIV/AIDS sedunia Th 2010
NARKOBA
kata mutiara cinta ( copy dr blog al-habib )
Cinta adalah kekuatan yg mampuNamun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.
Bagi seorang muslim dan beriman, cnta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)
“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)
Kata-kata mutiara tentang cinta
Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
Selasa, 23 November 2010
Sabtu, 20 November 2010
Selasa, 16 November 2010
Jumat, 29 Oktober 2010
Selasa, 26 Oktober 2010
kumpulan link mengenai Ilmu perpustakaan
http://tartojogja.wordpress.com/2009/12/16/klasifikasi-desimal-dewey/
http://www.researchkesos.com/download/jurnal_vol_14.pdf
Minggu, 17 Oktober 2010
Sabtu, 16 Oktober 2010
Selasa, 12 Oktober 2010
Minggu, 03 Oktober 2010
Sabtu, 02 Oktober 2010
kumpulan lagu-lagu pop indonesia
D’Masiv – Jangan Menyerah
tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi
reff1:
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik
tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
repeat reff1
reff2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa
repeat reff1
repeat reff2
Lirik lagu D’Masiv – Jangan Menyerah ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 terbaru.
D’Masiv – Di Antara Kalian
ku akui ku sangat sangat menginginkanmu
tapi kini ku sadar ku di antara kalian
aku tak mengerti ini semua harus terjadi
Ku akui ku sangat sangat mengharapkanmu
tapi kini ku sadar ku tak akan bisa
aku tak mengerti ini semua harus terjadi
reff:
lupakan aku kembali padanya
aku bukan siapa siapa untukmu
ku cintaimu tak berarti bahwa
ku harus memilikimu slamanya
aaa…aaa…
ku akui ku sangat sangat menginginkanmu
tapi kini ku sadar ku di antara kalian
aku tak mengerti ini semua harus terjadi
repeat reff
Lirik lagu D’Masiv – Di Antara Kalian ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 terbaru.
Selasa, 24 Agustus 2010
Rabu, 18 Agustus 2010
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 65
Kamis, 24 Juni 2010
Peran Besar Guru di Zaman Globalisasi
Rabu, 16 Juni 2010
* GURUKU PAHLAWANKU *
Yang senantiasa membimbing dan menasehati
Engkau bagaikan lampu terang ditengah kegelapan
Yang Selalu kunanti dan kudambakan
Guru...
Begitu mulia pengorbananmu
Begitu indah Akhlaqmu,,,
Begitu santun budi pekertimu
Guru ...
Syukur terima kasih ku ucapkan
Atas segala Ilmu yang telah engkau berikan
aku hanya bisa berdo'a
Semoga semua jasa-jasamu dibalas oleh-Nya,,
yaitu AlloH Subhanu Wata'ala
Wahai sang Guru mulia....
By : Ahmad Burhanudin
Maka dari itu sudah sepantasnya dan selayaknya jika kita harus memuliakan seorang guru. Kita harus berusaha untuk tidak membuat guru kita sakit hati, dan kecewa. Karena Jika kita ingin Ilmu nafi' wal barokah ( bermanfaat dan berkah ) maka syarat utamanya adalah " Tawadhu' " ( Selalu menghormatinya baik didepan dan dibelakangnya ).
Sebenarnya jika kita meninjau pengertian guru dengan lebih dalam lagi, maka arti dari seorang guru sangatlah luas. Sebagaimana atsar ( perkataan sahabat ) Ali R.a :
أنظر إلى ماقال ولا تنظر من قال
" Lihatlah apa yang diucapkan dan jangan melihat siapa yang mengucapkan "
Atau istilah keren dikatakan “Don’t look picture from the cover.” atau juga dalam bahasa lain "Ndhelok- o marang opo sing di ucapke ojo ndhelok sopo sing ngucapke"
Seiring dengan berjalannya waktu dan zaman , saat ini banyak sekali orang yang kurang memahami akan kemuliaan seorang ahli 'ilmu ( ilmu tentang agama) maka tidak mengherankan jika banyak orang selalu melihat siapa yang mengucapkan ( subjek) atau yang memberi mau'idzotul hasanah dari pada apa yang diucapkan seorang 'alim ( ahli ilmu).
Dan anehnya lagi banyak sekali orang yang salah paham terhadap apa ang dilakukan oleh orang yang berusaha memuliakan seorang guru ( ahli 'ilmu ). Mereka mengira bahwa orang-orang ang memuliakan dengan cara tertentu dianggap terlalu berlebihan dan terlalu mengagugkan. Bahkan ada ada juga orang yang dengan kesombongannya meremehkan Ilmu yang dimiliki oleh seorang 'alim. Mereka menganggap bahwa Ilmu yang disampaikan kurang berwawasan karena para 'alim terlalu berpatokan dengan kitab-kitab yang dipelajarinya.
Padahal itulah Ilmu yang sebenarnya datang dari Rosulullah dan sahabatnya yang secara bersanad diberikan kepada Tabiin ( orang ang mengikuti sahabat ) dan dari tabiin ke Tabiittabi'in ( orang yang mengikuti para tabi'in) dari Tabiiittabi'in turun lagi kepada para ulama' yang dibukukan dalam bermacam-macam kitab , dari ulama' turun lagi kepada para Kyai, dari kyai turun lagi kepada para santri dan ustadz, dari santri dan uztadz turun lagi kepada masyarakat luas,,( inilah silsilah Ilmu Ahlisunnah Waljamaah) yang selalu dijunjung tinggi oleh kyai dan santri dipesantren yang masih mengkaji kitab-kitab kuning milik para ulama' pengikut Ahli Sunnah Waljamaah saat ini.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa orang pesantren selalu berpedoman pada kitab-kitab dari para ulama' salafushoihiin dalam menjalankan syari'at islam, yang mana asal dari pada ilmu itu sudah jelas sanadnya ( perjalanan ilmu itu ) yang insya AlloH sanadnya sampai kepada nabi besar junjungan kita Muhammad SAW.
Kamis, 10 Juni 2010
ShOL@t JuM'@t
"Hai orang-orang yang beriman, bila kamu diseru untuk mengerjakan salat pada hari Jum'at, bergegaslah untuk mengingat Allah, dan tinggalkanlah semua kegiatan jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu andaikata kamu mengetahui." ( Qs. Al-Jum'ah : 9 )
* gambar disamping adalah foto beberapa penjual kaki lima yang mulai meninggalkan jual-beli dikarenakan adzan jum'at telah berkumandang * ( Masjid Al-Mujahidin, Jakarta )
Syarat-syarat wajib sholat jum'at :
1. islam
2. baligh
3. berakal sehat
4. laki-laki
5. sehat fisik
6. menetap
Syarat sahnya sholat jum'at :
1. Tempat sholat jum'at harus tertentu
2. Jumlah orang yang berjamaah sekurang-kurangnya 40 orang penduduk setempat*
3. Dilakukan diwaktu dzuhur
4. Sebelum sholat jum'at didahului dengan dua khutbah
Keterangan :
* Risalah mengenai jumlah minimal 40 orang diatas adalah berdasarkan madzhab imam Syafi'i dan masih banyak lagi pendapat ulama' maupun imam madzhab yang lain mengenai jumlah minimal yang menjadi syarat sahnya jum'at.
Adapun Mazhab-mazhab lainnya adalah sebagai berikut:
1. Mazhab Hanafi, rukun khutbah adalah satu hal, yaitu dzikir secara mutlak, baik panjang maupun pendek. Menurut Mazhab ini bahkan bacaan tahmid, atau tasbih, atau tahlil, sudah cukup untuk menggugurkan kewajiban khutbah. Mazhab ini berpendapat bahwa khutbah bisa disampaikan dalam bahasa apa saja, tidak harus bahasa Arab.
2. Mazhab Maliki, rukun khutbah menurut mazhab ini adalah satu hal, yaitu ungkapan yang memuat kabar gembira (dengan janji-janji pahala dari Tuhan) atau peringatan (bagi orang-orang yang suka melanggar aturan Tuhan). Mazhab ini berpendapat bahwa keseluruhan khutbah harus disampaikan dalam bahasa Arab. Jika tidak ada yang mampu menggunakan bahasa Arab maka kewajiban salat Jum'at gugur untuk dilaksanakan.
3. Mazhab Hanbali, rukun khutbah menurut mazhab ini ada empat hal, yaitu:
a. Bacaan "alhamdulillah" dalam setiap khutbah, satu dan dua.
b. Salawat atas Nabi Muhammad.
c. Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur'an.
d. Wasiat untuk melakukan ketakwaan.
Mazhab ini juga berpendapat bahwa khutbah harus disampaikan dalam bahasa Arab bagi yang mampu. Bagi yang tak bisa berbahasa Arab maka menggunakan bahasa yang dimampui, khusus untuk ayat al-Qur`an tidak boleh digantikan dengan bahasa lain.
Rukun khutbah :
1. Membaca tahmid ( Alhamdulillah ) dalam dua khutbah
2. Membaca sholawat nabi
3. Berwasiat taqwa
4. Membaca ayat Al-qur'an dalam salah satu khutbah
5. Mendoakan dan memohonkan maghfiroh (ampunan) bagi kaum mu'min
Dan bila shalat telah ditunaikan, berpencarlah kamu di bumi ini, carilah karunia Allah, dan ingatlah kepada Allah banyak-banyak, semoga kamu beruntung. ( Qs. Al-Jum'ah :10 )
*Gambar disamping adalah potret dari seorang penjual yang mulai membuka kembali dagangannya dikarenakan telah melaksanakan sholat jum'at * (depan masjid Al-Mujahidin
SeMog@ BerM@nfa@t...